Batu Bara, Bahagianews.com – Ribuan petani di Kabupaten Batu Bara menghadapi krisis air serius akibat saluran irigasi tersumbat sedimen. Irigasi Bah Bolon yang mengaliri lebih dari 6.000 hektare sawah di Air Putih, Sei Suka, dan Medang Deras kini nyaris lumpuh.
Masalah utama terletak di Bendung Seimanggar, Desa Tanjung Muda. Tumpukan pasir dan sedimen menyumbat aliran ke Sungai Siparepare, sumber utama irigasi D.I Perkotaan (3.350 ha) dan D.I Simodong (2.650 ha).
Ketua GP3A Rusman Naenggolan mengatakan, excavator dari Dinas PUPR sudah dikerahkan selama 11 hari untuk pengerukan. Biaya operasional ditanggung secara swadaya oleh warga. “Ini sangat membantu, tapi belum menyelesaikan akar masalah,” ujarnya.
Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra II juga turun tangan membersihkan sedimen sepanjang 100 meter. Namun Rusman berharap pengerukan bisa diperluas hingga 7 km agar air dapat mengalir normal kembali.
Merespons krisis ini, warga dari 12 desa turun gotong royong membangun tanggul darurat dari batang kelapa dan matras geosintetik sepanjang 600 meter, demi mengarahkan air ke sawah.
Sejumlah anggota DPRD Batu Bara turut hadir memberi dukungan langsung, seperti Rodial (PKS), Alpon Sirait (Perindo), Heri Suhandani (PPP), Suprayitno dan Hamdani (PAN). "Ini menyangkut hajat hidup para petani. Pemerintah harus hadir dengan solusi jangka panjang," kata Alpon.
Turut hadir 12 kepala desa, 12 Babinsa Dari Koramil Air putih, dan perwakilan Dinas Pertanian, memperkuat kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi ancaman gagal panen.
Para petani berharap, dukungan nyata dan perbaikan irigasi segera dilakukan agar musim tanam berikutnya tidak kembali gagal.
(Agus Sitohang)
Social Header